Sabtu, 06 Juli 2013

Kolam Delapan Putri: Pesona Baru Danau Linting

Danau linting sudah cukup terkenal dikalangan pecinta ekowisata di Sumatera Utara, namun tak hanya air yang hijau dan pemandangan asri yang menjadi daya tarik danau ini. Air cinta, Gua emas dan kolam delapan putri, katanya baru ditemukan dua bulan yang lalu.

Sesudut danau Linting dengan air yang berwarna hijau | Gio Ovanny Pratama
 Berjarak sekitar lima puluh kilometer dari pusat kota Medan anda akan menemukan sebuah destinasi ekowisata Sumatera Utara yang bisa dibilang masih alami. Berlokasi di desa Sibunga-bunga hilir Kecamatan Sinembah Tanjung Muda Hulu Kabupaten Deli Serdang terdapat sebuah danau bernama danau Linting


Akses menuju danau Linting terbilang cukup mudah. Perjalanan selama 80-90 menit bisa anda tempuh dengan menggunakan sepeda motor atau mobil. Namun anda harus berhati-hati sebab jalanan yang akan ditempuh masih banyak yang berlubang dengan lebar badan jalan tiga sampai empat meter saja. Pun begitu dengan truk-truk besar yang juga banyak melintasi jalan terutama di kecamatan patumbak


Tiga ratus meter sebelum mencapai danau, jalanan menanjak merupakan suguhan utama. Terutama 100 meter sebelum danau, tak hanya menanjak jalanan tersebut masih berbatu. Walaupun sudah ada sedikit bagian yang diberi paving block. Petugas parkir akan langsung menyetop disini, pengunjung diharuskan membayar uang masuk dan parkir Rp lima ribu perorang.


Sesampainya di danau anda akan langsung disuguhi pemandangan asri ala pegunungan. Hamparan air berwarna hijau seluas dua hektar dikelilingi pohon-pohon membuat udara terasa sejuk. Sejuknya alam dan hijaunya air seolah-olah mengesankan air danau ini dingin. Namun setelah di dekati akan terasa uap panas dari arah danau. Jika anda menyentuh airnya maka akan terasa panasnya air danau ini. Hal ini disebabkan karena danau ini merupakan danau vulkanik, Panasnya air danau disebabkan oleh adanya kandungan belerang di dasar danau.


Sudut lain pemandangan dari danau Linting dengan air yang berwarna biru | Gio Ovanny Pratama
 Rasakan juga sensasi lain dari danau ini, cobalah mengelilinginya. Anda akan menemukan sebuah anomali perubahan warna air danau yang awalnya hijau menjadi kebiruan setelah mendapatkan sudut pandang yang pas.


Jika anda ingin berenang di danau ini, sebaiknya jangan sampai ke tengah, sebab dalamnya danau ini belum ada satu pun orang yang tahu. Bibir pantai danau ini pun langsung mengarah curam ke dalam layaknya bibir sumur. Pernah ada cerita dari penduduk setempat seorang pemuda yang tenggelam jasadnya baru ditemukan esoknya dengan warna kehitaman seperti hangus. Namun begitu dahaga anda untuk menikmati panasnya air ini tetap dapat tersalurkan sebab ada beberapa titik yang memungkinkan untuk berenang.
   

Terlihat bibir pantai danau yang langsung curam menuju dasar danau. | Gio Ovanny Pratama
Saat ini tak hanya danau yang bisa dinikmati di objek wisata ini. Seratus meter dari danau anda akan dapatkan sensasi baru dari danau ini. Kolam delapan putri yang baru dibuat dua bulan yang lalu dan gua emas.


Konon ceritanya pengelola kolam ini, Antonius Sembiring mengaku melihat cahaya berwarna kuning, merah, putih dan biru di kolam ini. Pria yang akrab disapa Bro ini bisa berhubungan dengan makhluk gaib dan mendapatkan petunjuk dari kilauan cahaya tersebut, Ia tahu kalau ia diharuskan membuat kolam untuk tempat pemandian delapan putri yang berasal dari kerajaan gaib. Kolam tersebut harus dibuat sendiri, tak boleh dibantu. “Kalau dibantu kolam ini tak akan pernah jadi, sebab malah akan jadi batu (kolamnya, -red),” kisahnya.


 Beberapa pengunjung merendam kaki di salah satu kolam delapan putri | Gio Ovanny Pratama
Ada lebih dari delapan kolam yang didominasi warna biru dan hijau. Sama dengan danau Linting air di kolam ini juga panas bahkan lebih panas dari pada air danau. Panasnya air kolam tersebut dipercaya bisa menyembuhkan berbagai penyakit kulit, stroke dan rematik. Abdul Wahab contohnya, kakek berusia enam puluh enam tahun ini mengaku telah delapan tahun menderita stroke, sehari-hari ia berjalan dengan tongkat. Namun setelah ia berendam di salah satu kolam ia sudah bisa berjalan sendiri. “Enggak sampai satu jam saya berendam, sudah bisa jalan,” akunya.
 Tak semua kolam yang diperbolehkan untuk berendam, hanya dua saja. Selebihnya hanya boleh sebatas cuci muka saja. Hal ini disebabkan kolam lain sudah menjadi milik delapan putri dari kerajaan gaib tadi, “Kolam tersebut jadi tempat mereka mandi jadi tak boleh diganggu,” kata Antonius.



Satu lagi yang unik dari kolam ini, ada satu kolam yang disebut air cinta. Disebut air cinta karena menurut Antonius jika seorang mencuci muka di air tersebut maka ia akan segera mendapatkan jodoh yang dikehendakinya. Airnya panas dan jernih, kolam ini juga salah satu dari kolam yang dimiliki delapan putri tersebut.
Seorang pemuda tengah mencuci muka di air cinta yang dipercaya bisa mendatangkan jodoh | Ridha Annisa Sebayang
Masih di area yang sama ada dua buah gua yang memilliki keunikan berbeda. Satu gua lelaki dan satu lagi gua perempuan atau yang lebih dikenal dengan gua emas. Penamaan gua perempuan dikarenakan pintu masuk gua tersebut mirip perempuan batak yang membawa tudung saji di atas kepala.




Gua Lelaki memiliki tinggi satu sampai dua meter dengan panjang kedalam sekitar lima belas meter. Udara didalam gua sangatlah pengap, hawa panas langsung menyambut ketika kaki anda baru menginjak pintu masuk, sehingga baru lima menit di dalam sudah cukup untuk membuat mandi keringat. Di dalamnya ada ruangan seluas lima meter persegi, menurut Antonius ruangan ini digunakan sebagai tempat musyawarah kerajaan jin tersebut.


Dinding dan langit-langit guanya merupakan batuan basah dan membentuk stalaktit (batuan beku pada langit-langit gua, -red). Lantainya becek karena air yang menetes dari langit-langit gua membasahi lantai gua yang masih terbuat dari tanah.
Sebuah ruangan di dalam gua Lelaki yang dipercaya menjadi tempat bermusyawarah kerajaan gaib | Gio Ovanny Pratama
Beda lagi dengan gua Perempuan, gua ini jauh lebih kecil dari gua lelaki. Tingginya hanya dua meter dengan luas dua meter persegi. Kalau tadi gua lelaki pengap, gua perempuan lebih sejuk sehingga jika berlama-lama di dalam tak akan membuat anda mandi keringat lagi. Gua ini dikatakan gua emas karena terdapat serpihan emas yang menempel di dinding dan langit-langit gua. Uniknya gua emas ini baru ditemukan dua minggu yang lalu. Terlepas emas itu asli atau tidak belum ada yang memastikannya.


Keunikan kolam dan gua ini bisa anda nikmati dengan membayar Rp tujuh ribu perkepala. Dengan biaya segitu anda dibolehkan untuk berendam di air panas sepuasnya tentunya di dua kolam yang diperbolehkan tadi.


Terlepas dari cerita tersebut benar atau tidak, bagi pencinta ekowisata kolam delapan putri dan gua emas menjadi paket yang tak boleh anda lewatkan ketika berkunjung ke danau Linting. Obyek wisata yang masih asri dan menyimpan berbagai cerita mistik dan misteri.


*Tulisan ini dimuat juga di suarausu.co

0 komentar:

Posting Komentar

sealkazzsoftware.blogspot.com resepkuekeringku.com